Tuesday, 27 August 2024

Rinawati Mengembangkan Potensi Daerah bersama Alsafood

Indonesia adalah negara maritim. Dengan luas area lautan sekitar 70% maka hasil lautnya tidak perlu diragukan lagi. Salah satu daerah yang merupakan tulang punggung perikanan nasional ialah Pacitan, yang letaknya di pesisir selatan Jawa Timur. Dengan perairan yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, Pacitan memiliki dasar perairan berkarang nan berombak besar yang mana potensi perikanan pun begitu melimpah.


Sektor perikanan yang berpotensi besar untuk dikembangkan di Pacitan tak lepas dari geografi wilayahnya yang memiliki 12 pantai. Cukup strategis untuk pendaratan ikan yang didapat para nelayan di lautan. Ikan yang menjadi salah satu hasil utama tangkapan lautnya yaitu Ikan Tuna. Para nelayan bisa menangkap Ikan Tuna dengan total 3 hingga 5 tob per harinya. 


Tentunya banyaknya tangkapan Ikan Tuna bisa menimbulkan masalah apabila tidak segera terdistribusikan penjualannya. Ikan bisa busuk dan menurunkan harga jual. Karena itulah apabila ingin menaikan harga ekonomisnya maka perlu melakukan pengolahan ikan. Hal inilah yang dilakukan oleh Rinawati sejak tahun 2017.

Wanita kelahiran tahun 1988 nekat keluar dari tempat kerjanya dan mendirikan usaha sendiri yang dinamakan Ulam Sari Alsafood. Modal awalnya pun minim, hanya Rp 200.000,- karena sistemnya baru membuat olahan Ikan Tuna ketika sudah ada pesanan. Awalnya Rinawati menyulap Ikan Tuna mentah menjadi abon ikan tuna siap saji yang lezat. Kini usahanya yang berada di lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan di Kabupaten Pacitan ini berkembang hingga bisa memproduksi tahu bakso, bakso, nugget, sambal, otak-otak dan juga risol yang berbahan Ikan Tuna. 


Alsafood yang didirikannya merupakan bentuk kepedulian dalam melestarikan nilai-nilai budaya nusantara utamanya di bidang kuliner, yang dikembangkan dari nilai-nilai kearifan lokal serta cita rasa dan kualitas yang patut diacungi jempol. Dengan toko yang berada di Jalan Pramuka Nomor 29 Balong, Kelurahan Sidoharjo yang hanya berjarak 500 meter sebelum Pantai Teleng Ria Pacitan, Alsafood makin dikenal sebagai pusatnya oleh-oleh makanan olahan Ikan Tuna khas Kabupaten kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudoyono ini. Meskipun usahanya sempat diterjang masalah karena pandemi, namun Rinawati terus semangat mengembangkannya hingga kini produk Alsafood dikenal dan digemari banyak kalangan. Justru karena pandemi pula, hikmahnya Alsafood yang juga menjadi mitra binaan Bank Indonesia ini bisa tumbuh pesat karena mampu menjawab persoalan cara distribusi dan penyajian khas yang tak akan dilupakan peminatnya. 

Produk Alsafood juga pernah dipesan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia sebagai pendamping makanan bagi warga kurang mampu. Hal ini karena selain olahan abon Ikan Tuna lezat, harganya ekonomis, juga kandungan gizinya tidak main-main. Ikan Tuna mengandung Omega-3 yang berperan dalam kecerdasan otak anak-anak, pun bisa membantu menurunkan angka stunting karena kandungan folat, zat besi, dan vitamin B12 yang bisa mengatasi anemia. 


Untuk pengenalan produk ke khalayak ramai, Rinawati melakukan beragam promosi. Salah satunya dengan ikut pameran nasional dan internasional. Pemasarannya juga melalui marketplace dan sosial media, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di masa ini. Juga dengan membuka peluang usaha untuk agen, reseller maupun distributor sehingga distribusi Alsafood bisa menyebar hingga ke pelosok negeri, bahkan hingga luar negeri. 


Rupanya kesuksesan Alsafood didukung oleh banyak hal. Salah satunya dari pemilihan ikan yang berkualitas. Dari pemilihan bahan dasar ikan tuna yang segar, sehingga kandungan gizi dan rasa khas ikan tuna tidak berubah. Dilanjutkan dengan pengolahan presisi sehingga kelembutan ikan dapat tertahan, dengan demikian tekstur Ikan Tuna yang didapatkan pun sesuai selera. 

Bahan baku rempah-rempah yang dipilih juga tidak sembarangan. Karena kuatnya rasa Ikan Tuna akan menjadi gurih dengan campuran rempah-rempah yang pas. Harmoni cita rasa yang tidak tertandingi juga diperkuat oleh proses penggorengan yang optimal sehingga rasa renyah olahan ikan tuna terjaga. Demikian pula sistem kontrol kualitas yang ketat, dan komitmen tanpa tambahan bahan kimia membuat produk Alsafood semakin digemari dan aman dikonsumsi untuk segala umur dan kalangan.


Dari segala kelebihan inilah maka tidak heran apabila Rinawati menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Award tahun 2023. Lewat kategori individu bidang kewirausahaan, bersama Alsafood semoga Rinawati dapat menularkan kesuksesannya sehingga semakin banyak masyarakat kita yang termotivasi untuk mengolah dan mengembangkan sumber daya alam di sekitar menjadi lebih bernilai ekonomis. Sebagai informasi, SATU Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra kepada anak muda di seluruh Indonesia yang bersatu membangun bangsa. Tentunya apresiasi ini juga bagi anak muda yang memberi manfaat bagi masyarakat luas melalui 5 bidang yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. 


Sumber:

https://halopacitan.com/read/lahir-saat-pandemi-abon-ikan-tuna-alsafood-kini-mulai-moncer

https://peluangnews.id/alsafood-produk-olahan-ikan-tuna-kreatif-dari-pacitan/

https://timesindonesia.co.id/news-commerce/337056/alsafood-pacitan-sentra-olahan-tuna-yang-pernah-cicipi-pameran-internasional

https://abonikan.com/produksi-abon-ikan-alsafood/

Monday, 27 November 2023

Perjalanan Panjang BRI Hingga Tumbuh Hebat dan Kuat

Bank Rakyat Indonesia atau yang lebih sering disebut BRI merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bukan saja karena sudah ada di zaman penjajahan, usianya yang sudah 128 tahun rasanya sudah cukup menjadi bukti bahwa BRI begitu dicintai rakyat Indonesia. Selain keberpihakannya pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), berbagai inovasi dan digitalisasi BRI patut diacungi jempol sehingga memudahkan memenuhi kebutuhan kita. Tidak harus ke bank, pelayanan BRI bahkan bisa didapatkan di berbagai teras BRI dan agen BRIlink-nya. Peran BRI untuk Indonesia memang sangat terasa sejak awal berdirinya bank pemerintah ini.


Disebutkan bahwa perintisnya merupakan seorang Patih Banyumas bernama Raden Bei Aria Wijaatmadja. Pada tahun 1894, beliau menghadiri pesta khitanan seorang guru, yang di zaman itu masuk dalam golongan priayi sebab guru adalah pegawai yang bekerja di bawah pemerintah. Karena pestanya dirasa terlalu mewah untuk sekelas priayi yang pendapatannya tak terlalu besar, Raden Aria --sapaan akrabnya-- lalu bertanya pada yang punya hajat dan didapatkan fakta bahwa pesta itu merupakan hasil dari berhutang ke rentenir.


Karena kasihan, Raden Aria meminjamkan uang untuk membantu lunasi hutang sang priayi agar tidak terjerat rentenir. Kebetulan saat itu lelaki yang pandai di keuangan ini sedang mengelola uang kas masjid sebesar 4000 gulden. Beliau pun membantu para priayi lainnya. Niat baik tapi salah caranya ini diketahui oleh Asisten Residen E. Sieburgh, dan melarangnya. Sebab tidak seharusnya uang untuk keperluan masjid malah terpakai untuk lainnya. Namun dari situ lalu tercetuslah ide membuat semacam bank. 


Setahun kemudian yakni di 16 Desember 1895, berdirilah cikal bakal BRI. Namanya Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren yang berarti Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi. Tapi yang boleh meminjam uang di sini hanyalah kaum priayi, dan itupun atas persetujuan kepala desa. Karena itulah masyarakat luas lalu menyebutnya sebagai Bank Priayi.


Di perkembangan selanjutnya, yakni 3 tahun setelah itu, Bank Priayi berganti kepengurusan dan berubah namanya menjadi De Poerwokertosche Hulp, Spaar en Landbouw Credietbank. Ini artinya Bank Bantuan, Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto. Sesuai namanya, bank ini tidak lagi khusus untuk priayi tapi sudah menunjukkan keberpihakannya kepada kaum petani yang merupakan rakyat kecil. Sebutannya menjadi Bank Rakyat.


Selain dijajah Belanda, Indonesia juga pernah ada kependudukan Jepang. Saat itulah Bank Rakyat dikuasai Jepang dan namanya diubah menjadi Syomin Ginko. Syukurlah artinya tetap Bank Rakyat. Nah setelah Jepang menyerah pada sekutu, Bank Rakyat kembali dimiliki Indonesia dan dinamai Bank Rakyat Indonesia.


Tak berhenti di situ, BRI lalu dinasionalisasi pada tahun 1968. Kemudian mengalami rekontruksi pada tahun 1992, dimana berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Inilah BRI yang kita kenal saat ini, BRI yang terus mengembangkan sayapnya untuk Indonesia nan berfokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat.

Benar ungkapan BRI dekat di hati rakyat Indonesia sebab bank yang punya Kios BRI di tiap kelurahan ini benar-benar melayani dengan sepenuh hati. Selama lebih dari seabad, BRI tanpa kenal lelah memberikan beragam ide dan dukungan keuangan untuk kemajuan pertumbuhan UMKM. Hal ini sesuai dengan tujuan pendirian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti tertuang dalam UU No.19/2003 tentang BUMN yakni berkontribusi mendorong ekonomi nasional dan memberikan tambahan pendapatan negara. BRI yang merupakan salah satu BUMN sudah berkontribusi positif dengan menciptakan lapangan kerja yang caranya adalah mengembangkan UMKM.


Selama 128 tahun dicintai rakyat Indonesia, BRI menjadi bank terbesar di Indonesia dengan aset mencapai Rp1.994,02 triliun. Jumlah nasabahnya yang ada lebih dari 100 juta nasabah juga bisa menikmati aneka layanan BRI yang hebat dan kuat di lebih dari 9000 jaringan kantornya.  Bahkan menyabet penghargaan Sustainable Finance Awards 2023. Ini merupakan penghargaan kepada perusahaan yang berhasil mempertahankan, dan mengembangkan pembiayaan berkelanjutan mereka sepanjang tahun 2022, sebagai bukti BRI mengedepankan penerapan keuangan berkelanjutan.

Sesuai tema di usia 128 tahun yang Hebat dan Kuat, BRI berkomitmen terus mendukung pendanaan dan pendampingan untuk segmen UMKM, serta ultra mikro. Untuk membuka akses pendanaan, BRI bahkan sampai melakukan Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Hasilnya ada lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro yang terintegrasi. Dengan luasnya jangkauan BRI maka mampu memperdalam layanan keuangan formal dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan. Semoga dengan begini, ekonomi rakyat Indonesia bisa semakin baik, angka pengangguran berkurang dan kualitas hidup rakyat semakin sejahtera.




Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230906142804-8-469896/bri-pertegas-komitmen-dukung-umkm-ultra-mikro-di-aipf-2023

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230708170004-293-971101/prestasi-bri-mendunia-sabet-sustainable-finance-awards-2023

https://www.fokusmedia.id/nasional/amp/62110819877/128-tahun-bri-tumbuh-hebat-dan-kuat-dampingi-umkm

https://ekonomi.republika.co.id/berita/s0ik38463/dukung-aipf-2023-bri-ungkap-komitmen-majukan-ekonomi-indonesia-melalui-umkm

Saturday, 23 September 2023

Paundra Noorbaskoro sang Penggagas Budidaya Udang Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi


Indonesia merupakan negara maritim dengan perbandingan wilayah 70% berupa lautan dan 30% daratan. Dengan laut yang begitu luas, maka negara kita memiliki potensi yang cukup besar pada bidang kelautan dan perikanan. Tidak hanya memanfaatkan laut, namun sungai, danau dan juga perairan payau pun dimaksimalkan dalam menghasilkan komoditas perikanan. Salah satu komoditas yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah udang.


Menurut penelitian disebutkan bahwa komoditas udang bernilai cukup ekonomis, yakni berkisar 3,6 triliun rupiah setiap tahunnya. Hal ini membuat negara kita masuk dalam urutan tiga besar negara pengekspor udang di pasar dunia, setelah Thailand dan India. Jenis udang ada bermacam-macam. Yang paling banyak diekspor karena lebih mudah dalam membudidayakannya adalah udang vaname.


Mengenal Udang Vaname

Sebagai salah satu bahan pangan hewani, udang punya kandungan gizi yang tinggi. Selain bernilai ekonomi, dalam daging udang terkandung kalsium, potassium dan fosfor yang merupakan sumber vitamin A dan E. Udang juga kaya asam lemak omega 3 yang berfungsi mengurangi peradangan dan risiko penyakit jantung. Itulah mengapa udang menjadi lauk yang begitu digemari masyarakat kita.


Jenis Udang ada banyak sekali. Udang vaname merupakan nama lain dari udang kaki putih atau udang raja. Udang ini bisa hidup di perairan yang kadar garamnya tinggi, punya tingkat keberlangsungan hidup yang tinggi karena mampu beradaptasi dengan lingkungan bersuhu rendah, dan punya ketahanan yang baik terhadap penyakit. Udang vaname sudah bisa dipanen saat berumur kurang lebih tiga bulan. Di Indonesia, udang vaname disebut sebagai pengganti udang windu yang produksinya kini menurun akibat sering mengalami kematian massal sebagai dampak penurunan kualitas lingkungan.

Karena keunggulannya, udang vaname tidak hanya cocok dibudidayakan di tambak namun juga dapat dikembangkan dalam skala rumah tangga. Pembudidayaan udang vaname sangat menjanjikan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Pembudidayaan udang vaname skala rumah tangga dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan sisa lahan pekarangan menjadi kolam udang dari terpal. Dengan begitu, budidaya udang vaname bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.


Penggagas Budidaya Udang Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi

Adalah Paundra Noor Baskoro yang merupakan salah satu pembudidaya udang di kawasan Pantai Pidakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Tidak sekedar skala rumah tangga biasa, sarjana Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang ini bahkan menggagas budidaya udang ramah lingkungan berbasis teknologi. Ia berhasil membudidayakan udang vaname dengan memanfaatkan teknologi internet of thing (IoT). Dengan kreatifitasnya, peluang mendapatkan keuntungan jadi lebih besar dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Paundra juga menciptakan sistem bertambak miliknya yang dibakukan sebagai standar operasional prosedur (SOP). Jadi dengan memakai SOP ini maka bisa mengontrol kondisi tambak dan air dengan baik secara real time. Dibuktikan pula bahwa dengan pengelolaan tambak menggunakan sistem buatannya membuat hasil panen udang vaname begitu melimpah. Tidak hanya soal keuntungan materiil, sensor kualitas air laut untuk petani udang juga tidak luput dari perhatiannya.


Awalnya Paundra dikenal sebagai pencetus startup Growpal yang merupakan platform digital untuk crowdfunding atau crowdsourcing (urunan dana) dengan fokus bisnis produk perikanan, terutama udang. Lewat startup yang dikembangkan pada akhir 2016 ini, pemilik modal dapat berinteraksi dengan pemilik lahan, petambak, dan juga pembeli hasil panennya.  Hal ini tentu jadi jauh lebih efisien dibandingkan harus datang ke lokasi untuk survei dan menanamkan modal di bidang perikanan. Ternyata disamping projek tersebut, Paundra pun melakukan riset tambak udangdikarenakan warga sekitar rumahnya yang kebanyakan merupakan petani udang dan berujung membuahkan kreativitas seperti sekarang ini.


Sayangnya pada 2020, startup yang dibangun Paundra berhenti beroperasi karena rugi milyaran rupiah. Tak mau terus bersedih, Paundra termotivasi untuk bangkit dan menggeluti budidaya udang vaname. Ia terjun langsung menjadi petani tambak udang vaname dan memanfaatkan kolam yang ada. Secara bertahap Paundra mempelajari bertambak udang secara holistis berbekal ilmu yang dipelajarinya saat duduk di bangku kuliah.


Tidak hanya masalah racikan pakan yang kemudian menjadi SOP besutannya, Paundra juga melakukan riset air. Satu per satu air ditelitinya demi menemukan kandungan penyebab air tidak sehat bagi perkembangan hidup udang. Kualitas air tentu sangat penting. Bila kualitas air menurun maka berdampak langsung pada kesehatan udang. Jadi masalah ini harus segera ditangani.


Tentu saja risetnya ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan memakan waktu yang tidak sebentar. Hingga kemudian Paundra berhasil membangun ekosistem berbasis IoT. Melalui gadget, dibuatlah aplikasi yang terhubung dengan data-data kondisi air kolam. Tercetuslah budidaya udang ramah lingkungan berbasis teknologi.


Melalui aplikasi buatannya, Paundra jadi bisa mengetahui perkembangan dan kesehatan udang di dalam kolam. Dengan pendataan yang rajin dilakukan maka berat udang bisa diketahui tanpa harus memanennya. Ini lebih praktis. Karena semua perawatan udang vaname lebih terencana, pun begitu ada masalah langsung ada solusinya.

Karena bisa lebih hemat dalam sisi operasional karena semua pakan dan hasil terhitung secara matematis dalam aplikasi, maka tidak heran keuntungan yang melimpah didapat. Gagasan Paundra juga disebut sebagai pendobrak tradisi lama yang biasa dilakukan para petambak tradisional. Sebab dalam tradisi lama, para petambak hanya mengandalkan intuisi untuk membudidayakan udang, seperti saat memberi pakan dan cek kondisi air. Hingga kemudian saat gagal panen, maka dianggap sebagai musibah dan belum rezeki. Hal ini tentu sangat merugikan petani tambak udang.


Paundra menyebutkan bahwa gagasannya ini ramah lingkungan karena ada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dibuatnya. Instalasi ini adalah system smart farm village dimana kolam udang terintegrasi dengan sistem IPAL, sehingga bisa mengontrol kandungan limbah supaya tidak mencemari laut. Setelah masuk ke IPAL, air limbah kolam udang lalu diendapkan selama 3 hari, di-treatment memakai bakteri pengurai hingga kemudian limbahnya bisa dilepaskan ke laut saat kandungan amonia kurang dari 0,1 ppm.


Bila langsung membuang limbah ke laut tanpa pengelolaan seperti yang dilakukan Paundra maka laut akan tercemar. Hal ini menimbulkan dampak pada keberlangsungan tambak, karena air yang akan digunakan untuk budidaya jadi tidak sehat. Tentu saja ini berakibat pada kesehatan udang dan bisa menyebabkan gagal panen. Karenanya Paundra gencar mengkampanyekan agar para petambak udang di wilayahnya membangun IPAL sebagai pengelola limbah sebelum dibuang ke laut agar budidaya udang bisa berkelanjutan.


SATU Indonesia Award

Usaha berkelanjutan Paundra tidak sia-sia. Atas inovasi budidaya udang ramah lingkungan berbasis teknologi, Paundra mendapat apresiasi dari PT Astra International Tbk. Ia menjadi salah satu finalis SATU Indonesia Awards 2022 di sektor teknologi. Selain itu, ajang 13th SATU Indonesia Awards 2022 juga memberikan apresiasi bagi mereka yang berkontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.


Keenam penerima apresiasi dari PT Astra International Tbk merupakan hasil penyaringan dari total 13.459 peserta yang mendaftar 13th SATU Indonesia Awards 2022. Diharapkan melalui SATU Indonesia Awards, generasi muda terus semangat bergerak dan tumbuh bersama dalam memberikan dampak positif pada pembangunan di daerahnya. Terlebih pemuda pemudi Indonesia memegang peranan penting dalam mempercepat pembangunan negara ini.


Sumber:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/09/09/paundra-noor-baskoro-penggagas-teknologi-sensor-kualitas-air

https://www.indonesiana.id/read/165227/pengembangan-tambak-udang-dengan-internet-of-things-ala-paundra-baskoro

https://jatim.solopos.com/kisah-paundra-rintis-budidaya-udang-berbasis-iot-lebih-cuan-ramah-lingkungan-1512408/amp

Tuesday, 15 January 2019

Alasan Kenapa Harus Menjual Mobil Bekas di Caroline-Id.com





Lagi nyari tempat jual beli mobil bekas murah dengan sistem online? coba aja jual mobil anda di Caroline-id.com, kenapa juga harus di caroline? Kan masih banyak tempat dan situs jual beli mobil bekas yang bagus. tapi inilah alasan kenapa anda harus menjual mobil bekas di Caroline-id.com.

Monday, 14 January 2019

Keunggulan GoPro Hero 7 yang Bikin Kalian Pengen Beli



Sekarang zamannya jepret-upload. Tidak hanya berupa foto, namun juga terekam di video dan membagikannya lewat sosial media. Seolah sebagai eksistensi diri bahwa inilah aku dan hidupku. Pun kode ke gebetan, "Apa kita punya hobi yang sama? Aku di sini sedang melakukan ini. Kamu bagaimana di sana?"

Thursday, 22 January 2015

KONSUMSI VITAMIN BERLEBIH, TERNYATA BERBAHAYA



 Nutrisi sangat penting bagi tubuh manusia, namun segala sesuatu yang berlebihan tidak baik adanya, termasuk jika tubuh kita kelebihan gizi. Lalu, apa dampak yang diakibatkan karena kelebihan vitamin? Berikut ini ulasannya.
Vitamin A yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala dan gangguan pada sendi. Bahkan pada tingkat yang sangat berat, kelebihan vitamin A dapat menyebabkan gangguan jiwa.
Vitamin B yang dikonsumsi idealnya 200 mg per hari. Jika vitamin B dikonsumsi di atas 2000 per hari, maka dapat menyebabkan gangguan pada otak.
Vitamin C yang dikonsumsi lebih dari 2000mg per hari, apa yang akan terjadi pada tubuh? Mulai dari masalah pada perut, muntah-muntah, pusing, mual, kram perut, vitamin C juga dapat membentuk batu ginjal dan justru dapat mengganggu pengobatan penyakit kanker jika dikonsumsi berlebihan.
Vitamin D idealnya bagi usia 1-70 tahun membutuhkan 600 unit IU. Kebanyakan orang mendapatkan kebutuhan sehari-hari vitamin D melalui sinar matahari. Konsumsi Vitamin D yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada jantung dimana ritme jantung menjadi tidak teratur.
Vitamin E yang berlebihan, lebih dari 800 mg per hari dapat membuat kekuatan tulang menua dan rapuh sebelum waktunya. Menurut peneliti Amerika, Dr. Eric Klein dari Klinik Cleveland di Chicago, mengkonsumsi vitamin E berlebihan, menyatakan dapat menyebabkan kanker prostat. Menurut food and Drug Administration, orang cukup mengkonsumsi vitamin E dengan dosis 30 IU per harinya.
Vitamin K yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah, sakit kuning, dan kerusakan pada otak. Idealnya, vitamin K yang dibutuhkan pria hingga 60 tahun sekitar 70-80 mkg sedangkan wanita sekitar 65 mkg.
Jadi segala sesuatu yang berlebihan tidak baik adanya, bahkan untuk sesuatu yang kita anggap baik seperti vitamin-vitamin di atas.

Monday, 19 January 2015

Kode Warna Buah dan Sayuran



HIJAU
Buah-buahan dan sayuran hijau, seperti alpukat, paprika hijau, seledri, mentimun, asparagus, apel hijau adalah nutrisi yang sarat dengan folat, mineral, dan serat. Lutein dapat ditemukan dalam sayuran hangat seperti kangkung, lobak, dan selada romaine. Lutein dapat membantu menangkis degenerasi makula, penyebab utama kehilangan penglihatan dan kebutaan. Brokoli merupakan sumber vitamin C yang merupakan antioksidan yang dapat menurunkan risiko kanker, meningkatkan penyerapan zat besi, dan mempercepat penyembuhan luka. Kubis, kangkung, dan lobak dapat mengurangi risiko tumor kanker

KUNING dan ORANYE
Buah yang berwarna oranye dan kuning seperti jeruk menunjukkan kandungan beta karoten, antioksidan , serat yang membantu mencegah kekurangan vitamin A dan membantu sistem imun kita. Beta karoten juga dapat ditemukan dalam ubi jalar, mangga, dan aprikot. Vitamin C berlimpah terdapat dalam pepaya, jeruk, nanas, melon, lemon dan limau. Folat dapat Anda temukan dalam buah-buahan dan sayuran berwarna oranye, yang dapat membantu mencegah cacat lahir tertentu dan mengurangi risiko penyakit jantung.

MERAH
Warna merah menunjukkan kandungan likopen, yaitu antioksidan kuat yang dapat membantu mencegah berbagai jenis kanker, serta dapat memperlambat pengerasan arteri dan pertumbuhan tumor. Buah berlikopen diantaranya tomat, semangka, pepaya, jambu biji, dan jeruk Bali. Pigmen merah pekat, telah membuktikan kemampuannya melawan kanker usus besar dan merupakan sumber yang kaya asam
BIRU dan UNGU

Blackberry, buah ara, plum, terong, dan kismis adalah buah yang rendah kalori namun tinggi vitamin C dan serat. Antosianin adalah pigmen yang bertanggung jawab atas warna dari buah-buahan dan sayuran dan kualitas antioksidan mereka. Selain ketajaman melawan kanker mereka, anthocyanin juga dapat mendukung sistem vaskular.
PUTIH
Buah-buahan dan sayuran dengan warna putih mengandung allicin yang membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, contohnya bawang putih. Daging buah pisang yang berwarna putih menunjukkan bahwa ia tinggi kalium, kunci dari diet jantung sehat, dan membantu tulang dalam mencegah kehilangan kalsium