Monday 7 March 2011

PROTAP KATETER SUCTION

Kateter suction yang akan digunakan untuk membersihkan jalan nafas biasanya mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, idealnya kateter suction yang baik adalah efektif menghisap sekret dan resiko trauma jaringan yang minimal.
Diameter kateter suction bagian luar tidak boleh melebihi setengah dari diameter bagian dalam lumen tube diameter kateter yang lebih besar akan menimbulkan atelectasis sedangkan kateter yang terlalu kecil kurang efektif untuk menghisap sekret yang kental. Yang penting diingat adalah setiap kita melakukan suction, bukan sekretnya saja yang dihisap tapi Oksigen di paru juga dihisap dan alveoli juga bisa collaps

Ukuran kateter suction biasanya dalam French Units (F)
Qs = ukuran diameter eksternal kateter suction yang diperlukan
Qa = diameter internal altificial airway dalam millimeter.
Qa x 3
Qs = -------------- = F kateter
2
Contoh :

misalnya Qa = 8 mm

8 x 3
Qs = ----------- = 12 F
2
Jadi ukuran kateter suction yang digunakan adalah nomor = 12 F


Teknik :
Setiap melakukan suction melalui artificial airway harus steril
Kateter suction harus digunakan satu kali proses suction misalnya setelah selesai suction ETT dapat dipakai sekalian untuk suction nasofaring dan urofaring dan sesudah itu harus dibuang atau disterilkan kembali,
Ingat" Jangan sekali-kali memakai kateter suction untuk beberapa pasien
Peralatan :
1. Perlengkapan universal precaution (Sarung tangan dll)
2. Vacum suction, Kateter Suction sesuai ukuran
3. Spuit 5-10 ml untuk spooling (lavage sollution) + nacl 0,9%
4. Ambu bag untuk oksigen 100%
5. Cairan antiseptik.
6. Bila ada, siapkan ecg monitor,saturasi O2,humadifier

Vacum Suction harus dicek dan diatur jangan terlalu tinggi karena dapat menyebabkan trauma jaringan dan jangan terlalu rendah ==> penghisapan tidak efektif .Lihat tabel I

Tabel 1 : Vacum Setting
Seting
60 – 80 mm hg…………….. Infant
80 – 120 mm Hg…………… Children
120 – 150 mm Hg………….. Adult

Pelaksanaan :
1. Cuci tangan denga antiseptik sebelum dan sesudah suction
2. Sebelum suction, pasien harus diberi oksigen yang adekuat (pre oxygenasi)
3. Pre oksigen dapat diberikan dengan ambu bag dengan O2 100 % (0-10 liter) atau dengan memakai alat ventilator mekanik dengan O2 100%.
4. Setelah pre oksigensi yang cukup, masukan kateter suction ke dalam airway sampai ujungnya menotok tanpa hisap, kemudian tarik kateter suction sedikit, lakukan penghisapan dan pemutaran berlahan dan sambil menarik keluar untuk mencegah kerusakan jaringan dan memudahkan penghisapan secret.
5. Proses suction tidak boleh melebihi 10-15 detik di lumen artificial airway, total proses suction jangan melebihi 20 detik.
6. Bila hendak mengulangi suction harus diberikan pre-oksigenasi kembali 6-10 kali ventilasi dan begitu seterusnya sampai jalan nafas bersih.
7. Jangan lupa monitor vital sign, ECG monitor ,sebelum melanjutkan suction, bila terjadi dysritmia atau hemodinamik tidak stabil, hentikan suction sementara waktu.
8. Suction harus hati-hati pada kasus-kasus tertentu misalnya penderita dengan odem paru yang berat dengan memakai respirator dan peep, tidak dianjurkan melakukan suction untuk sementara waktu sampai oedem parunya teratasi
9. Bila sputum kental dan sulit untuk dikeluarkan dapat dispooling dengan cairan NaCl 0,9% sebanyak 5-10 ml dimasukkan ke dalam lumen artificial airway sebelum di-suction, untuk bayi cukup beberapa tetes saja.
10. Dianjurkan setiap memakai artificial airway harus menggunakan humidifier dengan kelembaban 100% pada temperatur tubuh untllk mengencerkan dan memudahkan pengeluaran sputum.

No comments:

Post a Comment